Jumat, 26 Juli 2013

Makanan Khas Sulawesi Tenggara

Sulawesi Tenggara cukup terkenal dengan masakan kulinernya. Masakan khas Sulawesi Tenggara tidak kalah menggoda dengan makanan khas Sulawesi lainnya. Berikut ini beberapa makanan khas Sulawesi Tenggara yang sampai saat ini masih banyak dijumpai di Sulawesi Tenggara.

Lapa – Lapa
Lapa – lapa merupakan salah satu makanan khas Sulawesi Tenggara. Makanan ini memiliki rasa yang lezat dan gurih. Makanan ini akan semakin nikmat jika dikonsumsi dengan ikan ikan kaholeonare atau ikan asin daripada dimakan begitu saja.

Di Jawa, kuliner ini dikenal dengan lepat atau lepet. Namun cara memasak lapa – lapa ini berbeda dengan lepet di Jawa karena lapa – lapa berasnya dimasak dengan santan sampai setengah matang dan kemudian diangkat. Setelah itu lapa – lapa didinginkan dan dibungkus dengan bale atau janur. Kemudian lapa – lapa direbus kembali hingga matang. Agar rasanya lebih gurih, lapa  - lapa dimasak lebih lama.



Kabuto
Makanan ini merupakan makanan khas Buton dan Muna, kepulauan di Sulawesi Tenggara yang bisa dibilang merupakan makanan yang unik. Makanan ini dikatakan unik karena bahan dasarnya adalah singkong dan ubi kayu yang dikeringkan terlebih dahulu dan dibiarkan sampai menjamur. Makin lama disimpan di dalam keadaan kering, rasa kabuto akan semakin nikmat dan aromanya juga semakin kuat saat disantap. Apalagi jika dicampur dengan kelapa parut dan ditambah dengan ikan asin goreng untuk lauknya. Cara menyiapkan kabuto ini pun sangat mudah dan sederhana. Caranya, singkong yang sudah kering dipotong – potong. Setelah itu tambah air secukupnya dan dimasak sampai matang selama 1 jam.

Sambil menunggu Kabuto masak, Anda dapat menyiapkan kelapa parut sebagai campuran untuk kabuto. Selain itu juga bisa menyiapkan ikan asin goreng untuk lauk atau pendamping untuk menikmati makanan ini khas Muna Buton ini.

Jika dilihat dari kandungan gizinya, makanan ini termasuk makanan dengan kandungan gizi yang rendah. Hal ini disebabkan singkong kering memiliki nilai gizi yang rendah. Makanan khas ini masih dapat ditemui di desa – desa nelayan pesisir di Sulawesi Tenggara. Masyarakat Sulawesi masih mempertahankan makanan ini mungkin karena harganya yang sangat murah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar