Jika
berbicara tentang minuman khas Jepang, tentu kita akan langsung menjawab sake.
Sake merupakan minuman beralkohol khas Jepang yang terbuat dari beras. Namun,
di Jepang sendiri sebenarnya semua minuman beralkohol disebut o-sake atau sake.
Sedangkan istilah Jepang yang sebenarnya untuk minuman yang dikenal sebagai
sake oleh orang dari luar Jepang adalah Nihonsu yang berarti ‘Sake Jepang’.
Minuman
khas Jepang atau sake memiliki rasa yang sangat unik yang tidak dimiliki oleh
negara lain. Misalnya saja di Indonesia terdapat bajigur, bir peletok, wedang
ronde, jamu, dan bandrek, maka Jepang juga memiliki minuman khas yang identik
dengan Jepang yaitu Sake.
Orang
Inggris menyebut sake dengan sake rice wine atau anggur beras. Namun, berbeda
dengan anggur, alkohol yang didapat dari sake dibuat dengan proses yang hampir
sama dengan pembuatan bir atau proses brewing sedangkan anggur biasa alkoholnya diperoleh dari fermentasi gula
dari buah.
Dalam
proses pembuatan sake, gula yang diperlukan untuk menghasilkan alkohol diubah
terlebih dulu dari pati. Namun, proses pembuatan bir sake juga tidak sama
dengan bir. Bahan utama untuk membuat sake adalah air, beras, dan koji. Koji
merupakan starter untuk fermentasi. Koji terbuat dari spora jamur Aspergillus
oryzae dan beras. Beras yang digunakan juga berbeda dengan berasa pada umumnya
yaitu beras berprotein rendah. Beras ini lebih mahal karena cara menanamnya
juga lebih sulit.
Kualitas
air dalam pembuatan sake juga harus dipertimbangkan. Biasanya pembuat sake
menggunakan sumber air alami yang masih banyak terdapat di Jepang sehingga
dapat menghasilkan sake dengan kualitas istimewa.
Dalam
pembuatan Sake, bahan utamanya adalah beras. Beras digosok untuk menghilangkan
minyak dan proteinnya sehingga yang tersisa hanya patinya. Beras kemudian
diistirahatkan dan kemudian di rendam selama beberapa jam atau semalam. Setelah
itu beras dikukus. Beras yang sudah tanak didinginkan dan digunakan untuk
membiakkan kapang koji.
Ketika koji sudah siap langkah selanjutnya adalah
membuat starter. Setelah starter menjadi Moromi, Moromi difermentasikan selama
dua sampai enam minggu. Setalah itu sake diperas dan disaring dengan karbon.
Setelah itu, sake dipasteurisasi sebelum diperam. Biasanya sake ditambah air
sebelum dibotolkan untuk menurunkan kadar alkohol.